Bersama : H. Sugeng Pramono
DETIK demi detik telah kita lewati. Tak terasa perjalanan ditahun 2010 telah berakhir, dan kita kini telah memasuki tahun 2011. Tentu saja, banyak hal yang telah kita lakukan di tahun lalu, dan tentunya banyak pula pelajaran yang bisa kita ambil selama kurun waktu satu tahun tersebut.
Kekurangan dan kesalahan ditahun yang lalu, tak seharusnya kita sesali. Namun, sebaiknya marilah kita menatap maju kedepan dengan optimisme. Marilah kita gantungkan asa baru di tahun baru ini.
Kita harus berkomitmen meninggalkan yang lalu, untuk kemudian berjalan terus kedepan dengan semangat dan optimisme baru, target baru, amunisi baru, dan tentunya strategi baru.
Yang tak kalah penting, marilah kita sikapi momentum tahun baru ini dengan muhasabah atau intropeksi diri. Mari kita bertanya pada diri kita masing-masing : Apakah ibadah atau amal shaleh kita selama ini sudah memenuhi syarat untuk diterima oleh Allah SWT ? Apakah semua amalan kita sudah dilandasi keimanan, ilmu, ikhlas, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW ? dan tanyakanlah pula, bekal amal shaleh apa yang sudah kita miliki untuk kehidupan di akherat kelak ?
Pastilah kita akan menemukan kalau ternyata masih begitu banyak kekurangan. Karena itulah, muhasabah harus kita lakukan sepanjang waktu, hari demi hari, bahkan detik demi detik.
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk hari esok (akherat)…" (QS. Al-Hasyr : 18)
Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma’ani sekaitan ayat tersebut, dikatakan : "Setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan di akherat kelak. Karena hidup di dunia bagaikan satu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang yang tidak mengetahui tujuan utamanya".
Sementara itu Umar bin Khottob mengatakan : “Hasibu anfusakum qobla antuhasabu.” Yang artinya : Evaluasilah (hisablah) dirimu sendiri sebelum kalian dihisab (dihadapan Allah kelak).
Kita harus ingat bahwa setiap orang sesungguhnya memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa. Namun dibituhkan waktu yang panjang untuk mencapai semua hal yang mampu dikerjakan. Sayangnya, kita hanya punya satu kesempatan saja dalam hidup ini karena waktu terus berjalan dan tak bisa kembali.
Penyesalan terjadi karena salah langkah atau keliru dalam bertindak. Jangan sampai kita menjadi manusia yang jatuh dalam kesalahan yang sama karena kita gagal belajar dan memetik hikmah dari sebuah pengalaman sebelumnya. Atau, jangan ada diantara kita yang terjebak dalam trauma dan sulit bangkit kembali untuk mengembangkan diri.
Ada kata-kata bijak yang mengatakan : “Kemudaan adalah kebodohan, kurang pengalaman mungkin adalah kendala terbesar dalam meraih sukses. Tapi dengan mengevaluasi diri, Anda bisa mengantisipasi situasi yang akan dihadapi dan dapat menggandakan potensi dan kemampuan Anda.”
Setiap hari yang telah kita lalui, sesungguhnya makin menjauhkan kita dari dunia dan mendekatkan kita ke akherat. Maka berbahagialah orang yang sanggup memanfaatkan kesempatannya dengan sesuatu yang mendekatkan dirinya kepada Dzat Yang Maha Perkasa azza wajalla.
Berbahagialah pula hamba-hamba yang tersibukkan dengan ketaatan danmenghindar dari setiap kemaksiatan. Berbahagialah juga bagi setiap hamba yang menyadari setiap kejadian seiring perjalanan waktu berupa silih bergantinya peristiwa dan keadaan. Ya, sungguh berbahagialah setiap hamba yang menjadikan setiap peristiwa dan keadaan yang dia dapati sebagai penunjuk jalan menuju pemahaman akan hikmah Allah azza wajalla yang jelas serta seluruh rahasia-rahasia-Nya.
“Allah mempergantikan siang dan malam. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.” (QS. An-Nur : 24)
Sebuah tulisan singkat ini dapat menggugah asa baru Anda ditahun yang baru ini. Dan semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan kita ridho dan bimbingannya kepada kita semua. Amiin ya rabbal alamin…!
Kekurangan dan kesalahan ditahun yang lalu, tak seharusnya kita sesali. Namun, sebaiknya marilah kita menatap maju kedepan dengan optimisme. Marilah kita gantungkan asa baru di tahun baru ini.
Kita harus berkomitmen meninggalkan yang lalu, untuk kemudian berjalan terus kedepan dengan semangat dan optimisme baru, target baru, amunisi baru, dan tentunya strategi baru.
Yang tak kalah penting, marilah kita sikapi momentum tahun baru ini dengan muhasabah atau intropeksi diri. Mari kita bertanya pada diri kita masing-masing : Apakah ibadah atau amal shaleh kita selama ini sudah memenuhi syarat untuk diterima oleh Allah SWT ? Apakah semua amalan kita sudah dilandasi keimanan, ilmu, ikhlas, dan sesuai dengan sunnah Rasulullah SAW ? dan tanyakanlah pula, bekal amal shaleh apa yang sudah kita miliki untuk kehidupan di akherat kelak ?
Pastilah kita akan menemukan kalau ternyata masih begitu banyak kekurangan. Karena itulah, muhasabah harus kita lakukan sepanjang waktu, hari demi hari, bahkan detik demi detik.
"Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kamu sekalian kepada Allah, dan hendaklah setiap diri, mengevaluasi kembali apa yang telah dilakukan untuk hari esok (akherat)…" (QS. Al-Hasyr : 18)
Menurut tafsir Syekh Syihabuddin Mahmud bin Abdullah al-Husaini al-Alusi dalam kitabnya Ruhul Ma’ani sekaitan ayat tersebut, dikatakan : "Setiap perbuatan manusia yang telah dilakukan pada masa lalu, mencerminkan perbuatan dia untuk persiapan di akherat kelak. Karena hidup di dunia bagaikan satu hari dan keesokan harinya merupakan hari akherat, merugilah manusia yang yang tidak mengetahui tujuan utamanya".
Sementara itu Umar bin Khottob mengatakan : “Hasibu anfusakum qobla antuhasabu.” Yang artinya : Evaluasilah (hisablah) dirimu sendiri sebelum kalian dihisab (dihadapan Allah kelak).
Kita harus ingat bahwa setiap orang sesungguhnya memiliki potensi dan kemampuan yang luar biasa. Namun dibituhkan waktu yang panjang untuk mencapai semua hal yang mampu dikerjakan. Sayangnya, kita hanya punya satu kesempatan saja dalam hidup ini karena waktu terus berjalan dan tak bisa kembali.
Penyesalan terjadi karena salah langkah atau keliru dalam bertindak. Jangan sampai kita menjadi manusia yang jatuh dalam kesalahan yang sama karena kita gagal belajar dan memetik hikmah dari sebuah pengalaman sebelumnya. Atau, jangan ada diantara kita yang terjebak dalam trauma dan sulit bangkit kembali untuk mengembangkan diri.
Ada kata-kata bijak yang mengatakan : “Kemudaan adalah kebodohan, kurang pengalaman mungkin adalah kendala terbesar dalam meraih sukses. Tapi dengan mengevaluasi diri, Anda bisa mengantisipasi situasi yang akan dihadapi dan dapat menggandakan potensi dan kemampuan Anda.”
Setiap hari yang telah kita lalui, sesungguhnya makin menjauhkan kita dari dunia dan mendekatkan kita ke akherat. Maka berbahagialah orang yang sanggup memanfaatkan kesempatannya dengan sesuatu yang mendekatkan dirinya kepada Dzat Yang Maha Perkasa azza wajalla.
Berbahagialah pula hamba-hamba yang tersibukkan dengan ketaatan danmenghindar dari setiap kemaksiatan. Berbahagialah juga bagi setiap hamba yang menyadari setiap kejadian seiring perjalanan waktu berupa silih bergantinya peristiwa dan keadaan. Ya, sungguh berbahagialah setiap hamba yang menjadikan setiap peristiwa dan keadaan yang dia dapati sebagai penunjuk jalan menuju pemahaman akan hikmah Allah azza wajalla yang jelas serta seluruh rahasia-rahasia-Nya.
“Allah mempergantikan siang dan malam. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat pelajaran yang besar bagi orang-orang yang mempunyai penglihatan.” (QS. An-Nur : 24)
Sebuah tulisan singkat ini dapat menggugah asa baru Anda ditahun yang baru ini. Dan semoga kiranya Allah SWT senantiasa memberikan kita ridho dan bimbingannya kepada kita semua. Amiin ya rabbal alamin…!
0 Komentar "Tahun Baru Asa Baru", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment