Saling Memaafkan

Suatu hari seorang sahabat bercerita kepada saya, bahwa dia telah tersakiti oleh seorang rekannya, dan dia telah membalas rasa sakitnya yang tersimpan menjadi sebuah dendam dalam hatainya, dan dia berkata puas sah ngebalas sakit hati ini sama dia. Dan saya pun hanya tersenyum mendengar cerita sahabat saya tersebut.

Tanpa disadari kita sering bila kita tersakiti hal yang biasanya pertama timbul adalah ingin membalas perlakuan orang yang menyakiti kita, itulah adalah reaksi wajar seorang manusia.

Menurut saya yang kurang berpengetahuan ini, ada cara elegan yang lebih memberi nilai lebih kepada dirikita, yaitu dengan memaafkan kesalahan orang lain yang telah menyakiti diri kita.

"tapi kita kalah dong, engga puas, masih dendam" suatu pertanyaan yang manusiawi dari seorang sahabat ketika saya mencoba menyampaikan pendapat menganai memaafkan, benar, reaksi manusia akan membalas semua perlakuaan yang diterima, Ada aksi pasti ada reaksi.

Coba kita berfikir tenang bila kita disakiti oleh seseorang dan kita membalas, apalah permasalaan akan selesai pada saat itu…? Dengan teori kemungkinan, akan menghasilkan kemungkinan yang kecil. Ketika kita membalas, orang yang menyakiti kita akan bereaksi sama, jadi permasalahan akan berlanjut tanpa ada ujung.

Sesuai prinsip matematika Minus satu (-1) ditambah minus satu (-1) akan menghasilkan jumlah minus yang lebih besar (-2), begitu pula dendam, bila kita menyalurkan dendam, akan menghasilkan dendam yang lebih besar.

Ketika kita memaafkan adalah hal yang positif, seperti persamaan matematika, ketika minus satu (-1) ditambah (+1) akan menghasilkan Nol (0), hal itu pun berlaku ketika kita tersakiti (-), dan kita bereaksi positif dengan memaafkan (+) akan menghasilkan Nol (0), dan tidak akan ada masalah yang baru yang timbul, dan masalah akan selesai saat itu juga.

Dengan bisa memaafkan kesalahan orang, juga memperlihatkan kebesaran hati kita sebagai manusia, kita akan secara tidak langsung orang akan memandang kita sebagai orang yang berbesar hati dan bijak sana.

Seperti sebuah cerita dari milis, ketika sesorang marah, diminta untuk menancapkan satu butir paku di sebatang pohon, ketika dia tidak marah dan berhasil memaafkan dia mencabut kembali paku yang ditancapkan, maka akan tersisa lubang-lubang yang tertancap didinding.

Begitu pula saat kita membalas sesuatu dendam, yang terjadi kita akan membuat bekas luka dihati sesorang yang kita balas, luka fisik dapat sembuh, luka hati susah untuk sembuh. Tapi hal ini tidak akan terjadi jika kita bisa memaafkan, kalau kita bisa memaafkan kesalahan seseorang maka tidak akan ada paku yang tertacap, dan tidak akan menimbulkan lubang di dalam hati seseorang. Dan kita tidak kembali menyakiti orang lain.

Mari kita bersama belajar menajdi seorang yang bijaksana dan terhormat dengan bisa memaafkan kesalahan orang lain. Karena jujur cape ketika kita menyimpan dendam, saat kita dendam kepada orang lain, percaya atau tidak kita akan menjadi orang yang paling memperhatikan oranng tersebut, kita memperhatikan untuk melihat titik lemah orang tersebut. Dan kita merasa geram saat orang tersebut memperoleh kenikmatan atau kebahagian. Mungkin orang tersebut tahu kita perhatikan.

Lebih baik kita bisa memaafkan dan kita bisa hidup dengan tentram dan damai, jadi buat apa kita mendendam, mari kita saling memaafkan.dan hidupkita akan lebih damai dan indah.

"Mari kita belajar memaafkan, karena jadi orang yang pemaaf akan lebih terhormat, dibanding dengan orang pendendam"

"Dengan memafkan kita akan menyelesaikan masalah tanpa masalah"

"Mohon maaf lahir dan Bathin"

*Hanya ingin menyapa:*

Bila terdapat kesalahaan dan terdapat hal-hal yang tidak berkenan dalam tulisan saya ini ataupun tulisan saya yang lain. saya harap dapat di maafkan . dan bila para sahabat ingin memberi kritik dan saran dapat ditujukan ke rizki.khaizir@gmail.com, dan bila terdapat tanggapan yang belum sempat terbalas harap maklum, mengingat banyaknya email yang masuk dan keterbatasan waktu yang saya punya, tetapi saya tetap berusaha untuk membalas semua email yang masuk.

Dalam perenungan malam, yuk saling memafkan menjelang ramadhan, selamat datang bulan ramadhan.

Terimakasih.

0 Komentar "Saling Memaafkan", Baca atau Masukkan Komentar

Followers