Puasa selain merupakan ibadah yang mulia di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala juga mengandung sekian banyak manfaat yang lain. Dengan berpuasa seseorang dapat mengendalikan syahwat dan hawa nafsunya. Dan puasa juga menjadi perisai dari api neraka. Puasa juga dapat menghapus dosa-dosa dan memberi syafaat di hari kiamat. Dan puasa juga dapat membangkitkan rasa solidaritas kemanusiaan, serta manfaat lainnya yang sudah dimaklumi terkandung pada ibadah yang mulia ini.
Yang dimaksud hari Asyura adalah tanggal sepuluh bulan Muharram. Demikian pendapat yang dikemukakan oleh al-Khalil, dikuatkan pula oleh az-Zain ibn al-Munayyir (lihat Fath al-Bari, 4/248). Dan inilah pendapat yang dipegang oleh jumhur ulama salaf dan khalaf. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalahSa’id bin al-Musayyib, al-Hasan al-Bashri, Malik, Ahmad, Ishaq dan masih banyak ulama yang lain (Syarh Muslim, 4/467).
Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura. Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut karena pada hari ini Allah Subhanahu wa Ta’ala selamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, Nabi Musa ‘alaihissalam akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wassalam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda,
“Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)”.
Yang demikian karena pada saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sampai di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah berpuasa pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya sebagaimana di atas. Semenjak itu beliau Saw memerintahkan ummatnya untuk berpuasa, sehingga jadilah puasa ‘Asyura diantara ibadah yang disukai di dalam Islam. Dan ketika itu puasa Ramadhan belum diwajibkan.
Dalam bulan Muharram ini, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari ‘Asyura’ yaitu pada tanggal 10 Muharram karena berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.
Abu Qotadah Al Anshoriy berkata bahwa Nabi SAW pernah ditanyakan mengenai (keutamaan) puasa hari ‘Asyura. Beliau SAW menjawab,
"Puasa ‘Asyura’ akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
Mari kita ajak saudara-saudara kita untuk melakukan puasa ‘Asyura.
Wallahu ‘Aklam.
Dikutip dari berbagai sumber.
Yang dimaksud hari Asyura adalah tanggal sepuluh bulan Muharram. Demikian pendapat yang dikemukakan oleh al-Khalil, dikuatkan pula oleh az-Zain ibn al-Munayyir (lihat Fath al-Bari, 4/248). Dan inilah pendapat yang dipegang oleh jumhur ulama salaf dan khalaf. Di antara ulama yang berpendapat demikian adalahSa’id bin al-Musayyib, al-Hasan al-Bashri, Malik, Ahmad, Ishaq dan masih banyak ulama yang lain (Syarh Muslim, 4/467).
Pada bulan Muharram ada satu hari yang dikenal dengan sebutan hari ‘Asyura. Orang-orang jahiliyah pada masa pra Islam dan bangsa Yahudi sangat memuliakan hari ini. Hal tersebut karena pada hari ini Allah Subhanahu wa Ta’ala selamatkan Nabi Musa ‘alaihissalam dari kejaran Fir’aun dan bala tentaranya. Bersyukur atas karunia Allah Subhanahu wa Ta’ala kepadanya, Nabi Musa ‘alaihissalam akhirnya berpuasa pada hari ini. Tatkala sampai berita ini kepada Nabi kita Shallallahu ‘alaihi wassalam, melalui orang-orang Yahudi yang tinggal di Madinah beliau bersabda,
“Saya lebih berhak mengikuti Musa dari kalian (kaum Yahudi)”.
Yang demikian karena pada saat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassalam sampai di Madinah, beliau mendapati Yahudi Madinah berpuasa pada hari ini, maka beliau sampaikan sabdanya sebagaimana di atas. Semenjak itu beliau Saw memerintahkan ummatnya untuk berpuasa, sehingga jadilah puasa ‘Asyura diantara ibadah yang disukai di dalam Islam. Dan ketika itu puasa Ramadhan belum diwajibkan.
Dalam bulan Muharram ini, puasa yang paling ditekankan untuk dilakukan adalah puasa pada hari ‘Asyura’ yaitu pada tanggal 10 Muharram karena berpuasa pada hari tersebut akan menghapuskan dosa-dosa setahun yang lalu.
Abu Qotadah Al Anshoriy berkata bahwa Nabi SAW pernah ditanyakan mengenai (keutamaan) puasa hari ‘Asyura. Beliau SAW menjawab,
"Puasa ‘Asyura’ akan menghapus dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
Keutamaan puasa ‘Asyura di dalam Islam. :
Hukum Puasa ‘Asyura :
Waktu Pelaksanaan Puasa ‘Asyura :
Lebih Baik Lagi Ditambah Berpuasa Pada Tanggal 9 Muharram :
Apakah Perlu Ditambah Berpuasa pada Tanggal 11 Muharram? :
Mari kita ajak saudara-saudara kita untuk melakukan puasa ‘Asyura.
Wallahu ‘Aklam.
Dikutip dari berbagai sumber.
0 Komentar "Puasa Asyura di Bulan Muharram", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment