Jerit, tangis, luka dan kematian
Menyelubungi dan membalut
Nyawa-nyawa tak berdosa mati bergelimpangan
Lolongan dan rintihan perih tak tertahankan
Ketika matahari tak sanggup lagi menyinari bumi
Hujan tak bisa membasahi tanah dan pepohonan
Angin tak bisa bertiup
Begitu juga dengan air sungai yang enggan mengalir
Ketika itu juga bumi hampir musnah
Kesadaran manusia mulai bangkit
Menyadari semua yang telah terjadi
Tetapi, , masih ada manusia yang angkuh
Yang masih dalam kebodohan
Marahkan Engkau kepadaku ?
Atas apa yang telah kami lakukan
Atau itu merupakan pelajaran
Yang memang pantas mereka dapatkan
Siapa, siapa yang harus dipersalahkan
Dan sampai akhirnya bumi dan alam
Hilang Kesabarannya, ,
By Muhammad Yusuf & Saiful Amri
SMAN 2 Bengkalis
Menyelubungi dan membalut
Nyawa-nyawa tak berdosa mati bergelimpangan
Lolongan dan rintihan perih tak tertahankan
Ketika matahari tak sanggup lagi menyinari bumi
Hujan tak bisa membasahi tanah dan pepohonan
Angin tak bisa bertiup
Begitu juga dengan air sungai yang enggan mengalir
Ketika itu juga bumi hampir musnah
Kesadaran manusia mulai bangkit
Menyadari semua yang telah terjadi
Tetapi, , masih ada manusia yang angkuh
Yang masih dalam kebodohan
Marahkan Engkau kepadaku ?
Atas apa yang telah kami lakukan
Atau itu merupakan pelajaran
Yang memang pantas mereka dapatkan
Siapa, siapa yang harus dipersalahkan
Dan sampai akhirnya bumi dan alam
Hilang Kesabarannya, ,
By Muhammad Yusuf & Saiful Amri
SMAN 2 Bengkalis
0 Komentar "Ketika Bumi Hilang Kesabaran", Baca atau Masukkan Komentar
Post a Comment