Ihwal Penciptaan Penyakit dan Penyebab Kematian

Tidak sedikit dari kita yang tak henti-hentinya memanjatkan doa agar berumur panjang. Bahkan, setiap kali orang lain mendoakan kita, kebanyakan isinya agar kita senantiasa sehat wal afiat dan panjang umur...

Oleh : Gema Sakti Adzan
Bisa dibilang jarang sekali orang berdoa mengharap kematian. Meskipun, diharapkan atau tidak, cepat atau lambat, kematian akan menjemput juga. Kematian senantiasa menjadi rahasia kehidupan sepanjang masa. Tak seorangpun yang mampu menyingkap ihwal kapan dan dimana kematian akan terjadi. Baik untuk dirinya atau orang lain. Karena kematian merupakan perkara gaib yang hanya diketahui Allah SWT.

Sebab-sebab kematian seseorang memang beragam. Dari mulai terkena penyakit, kecelakaan atau musibah, bunuh diri, serta kecelakaan alam, bahkan sampai kematian yang tidak diketahui sebab musababnya. Tidak jarang terjadi, ada orang yang sehat tiba-tiba meninggal dunia saat tengah duduk sendirian. Atau orang yang sedang tidur lalu tidak bangun lagi.

Keragaman sebab meninggalnya seseorang itu merupakan keterangan dari Allah SWT. Jika Allah SWT telah menetapkan ajal bagi seseorang, maka tak sedetikpun bisa dipercepat atau ditunda. kendati ilmu kedokteran telah mampu memprediksi kapan kematian merenggut nyawa seseorang yang menderita penyakit tertentu, namaun manusia itu hanya sekedar prediksi semata. Pada akhirnya, kematian seseorang tetap hal yang gaib. Hanya Allah SWT yang mengetahui, karena Dia-lah yang menggenggam setiap nyawa mahkluk-Nya.

Sakit Sebagai Penyebab Kematian

Diantara sebab kematian adalah datangnya penyakit. Sifat penyakit ini sama halnya dengan kematian. Ia datang seperti pencuri, merenggut kesehatan, sebagaimana kematian merenggut kehidupan seseorang. Dan hanya Allah SWT yang berkehendak kapan suatu penyakit ditimpakan kepada seseorang, dan kapan ia diangkat kembali (disembuhkan).

Manusia, terutama para ahli -- dalam hal ini -- hanya mampu menganalisa penyakit yang diderita oleh seseorang, dan mencoba untuk menyembuhkannya. Soal hasil, Dia-lah yang menjadi penentu paling akhir. Apakah seseorang akan sembuh dari penyakitnya, atau justru penyakit itu menggiringnya menuju kematian

Menurut sebuah riwayat, bukan tampa alasan jika Allah SWT menciptakan berbagai jenis penyakit yang dapat mendera hidup seseorang hingga kemudian menemui ajalnya. Hal ini erat kaitannya dengan awal mula pertunjukkan malaikat pencabut nyawa.

Dalam kitab At-Tadzkirah fi ahwal al-maut wa umur al-akhirah, iamam al-Qurthubi mengutip sebuah riwayat dari az-Zuhri, Wahab bin Muhabbih dan lainnya, yang menceritakan bahwa ketika itu Allah mengutus malaikat jibril untuk membawakan tanah kepada-Nya. Ketika diambil oleh jibril, tanah memohon perlindungan kepada Allah dari Jibril, sehingga jibril tidak jadi membawanya. Hal yang sama juga terjadi pada malaikat kedua yang di utus.

Namun, tidak demikian halnya terjadi pada malaikat yang ketiga. Ia berhasil membawakan tanah kepa Allah SWT. Lalu Allah bertanya kepadanya, "Apakah tanah itu tidak memohon perlindungan kepada-Ku dari kamu?" malaikat menjawab, "Ya." Allah bertanya lagi, "Kenapa kamu tidak merasa kasihan kepadanya, seperti kedua temanmu?" Malaikat menjawab, "Aku lebih mengutamakan taat kepada Engkau daripada mengasihani ia (tanah)." Allah berfirman, "Pergilah! kamu adalah malaikat maut, yang Aku beri kuasa untuk mencabut nyawa seluruh mahkluk." mewndengar itu malaikat maut menangis.

Allah bertanya lagi, "Kenapa kamu menangis?" Malaikatpun menjwab, "Ya Tuhan, dari tanah ini Engkau ciptakan nabi dan mahkluk pilihan lainnya. Dan, Engkau tidak menciptakan mahkluk yang lebih mereka benci daripada kematian. Jika mereka mengenali aku, mereka pasti membenci dan mencaci maki aku."

Lalu Allah berkata kepada malaikat maut itu, "Sesungguhnya Aku akan menjadikan penyakit dan sebab-sebab lain yang mengantarkan kepada kematian." Allah SWT kemudian menciptakan berbagai jenis penyakit dan berbagai macam sebab kematian.

Memang tak ada keterangan tentang kesahihan riwayat di atas. Prof. Dr. Quraish Shihab dalam bukunya Yang Tersembunyi malah menyebutkan bahwa nama malaikat yang populer sebagai penyabut nyawa, Izrail, tidak ditemukan dalam Al-Qur'an maupun hadist sahih.

Menurutnya, mengenai malaikat yang bertugas mencabut nyawa itu hanya disebut dalam Al-Qur'an :

"Katakanlah:"Malaikat Maut yang diserahi untuk (mencabut nyawa) mu akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Tuhanmulah kamu akan dikembalikan" (QS. As-Sajdah : 21)

Dalam ayat lain, Al-Qur'an hanya menamainya rasul-rasul (pesuruh-pesuruh Allah) untuk mencabut ruh.

"Dialah yang mempunyai kekuasaan tertinggi atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang diantara kamu, ia diwafatkan oleh rasul-rasul kami, dan mereka (malaikat-malaikat itu) tidak melalaikan kewajibanya." (QS. Al-An'am : 61).

Namun demikian, riwayat diatas ada benarnya, jika Allah SWT menciptakan penyakit serta sebab-sebab kematian sebagai penghibur bagi malaikat maut. Karena bertugas sebagai pencabut nyawa, apalagi harus mencabut nyawa orang-orang yang dikasihi Allah serta para nabi dan sebagainya adalah tugas yang tidak ringan. Tidak heran jika mailkat itu sempat menangis dihadapan Allah SWT. Dan pada kenyataannya, berbagai jenis penyakit serta sebab-sebab kematian yang lain dapat menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan bagi penderitanya. Maka wajar jika ini menjadi alasan yang bijak bagi malaikat pencabut nyawa untuk mengakhiri hidup seseorang. karena dengan kematian, penderitaan yang disebabkan penyakit atau sebab lainnya itu akan hilang. Namun jangan dilupakan, semua proses itu tentu semata-mata atas kehendak Allah SWT.®

0 Komentar "Ihwal Penciptaan Penyakit dan Penyebab Kematian", Baca atau Masukkan Komentar

Followers