Kebahagiaan Dalam Agama

ISLAM

Islam sebagai sebuah ajaran banyak mengajarkan konsep dan upaya pencapaian kebahagiaan bagi umatnya yang tidak hanya berpusar pada kebahagiaan duniawi, namun juga kebahagiaan ukhrowi dan tidak hanya kebahagiaan lahir, namun juga kebahagiaaan bathin. Kata yang tepat untuk menggambarkan kabahagiaan dalam agama Islam adalah “Aflaha”, aflaha disini mengandung banyak arti seperti beruntung, menang, makmur, berhasil, berjaya dan sebagainya.

Dalam ktab suci Al Qur’an kita bisa menemukan banyak ayat yang menerangkan tentang apa itu bahagia dan bagaimana kita merajut setangkai kebahagiaan dari kehidupan kita. Seperti : “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan harta riba yang berlipat ganda dan bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah SWT supaya kamu berbahagia” (Q.S. 3:200)
Selanjutnya juga didapati ayat yang berbunyi ”Wahai orang-orang yang beriman, ruku’ dan sujudlah kepada Rabb-mu serta berbuatlah amal yang baik supaya kamu mendapatkan kebahagiaan” (Q.S. 22:77). Lebih jauh ada ayat yang berbunyi, “Apabila kamu telah selesai mengerjakan shalat, maka bertebaranlah dipermukaan bumi, carilah anugerah Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya supaya kamu bahagia.”
Dengan demikian dapat dipahami bahwa kebahagiaan dalam agama Islam terletak pada kepatuhan manusia kepada Allah. Melalui amal-amal ketaatan, hati yang tidak pernah lalai dari mengingati-Nya, dan berbuat baik kepada sesama manusia. Oleh karena itu ada dua dimensi penting dalam hubungannya merajut kebahagiaan dalam perspektif Islam yaitu “hubungan baik dengan Allah dan hubungan baik dengan manusia”. Hubungan baik dengan Allah harus senantiasa dipelihara dengan mengingati-Nya dalam keadaan sulit dan lapang, miskin dan kaya, sempat maupun sempit, dalammengamalkan perintah-Nya dan jauhi larangan-Nya. Demikian juga dengan hubungan baik sesama manusia harus tetap dibina dalam berbagai kondisi dan keadaan demi ridha Allah karena disana ada kebahiaan.

0 Komentar " ", Baca atau Masukkan Komentar

Followers