Jangan Pernah Menyerah Pada Nasib

Bersama : H. Sugeng Pramono

Pepatah arab mengatakan : waktu adalah pedang ! artinya, ketetapan dan kecepatan kita dalam mengambil suatu tindakan akan sangat menentukan jalan hidup mana yang akan kita pilih, jika kita tepat dalam mengambil tindakan dan keputusan, dan tepat pula dalam memanfaatkan waktu yang kita miliki, maka kita akan menjadi pemenang. Sebaliknya, jika kita terlena maka kita akan menjadi pecundang. Sebagaimana halnya jika kita harus memilih jalan pada suatu perempatan, maka kita harus memilih sikap yang tepat agar bisa sampai ke tujuan. jika tidak, maka kita akan tersesat karenanya.

Ciri-ciri seorang pemenang adalah sikapnya yang pantang menyerah. camkanlah, bahwa orang0orang yang mudah menyerah tidak mungkin akan menang. dan cobalah mengerti serta pahami, bahwa kesulitan merupakan suatu cara untuk mencetak kita agar menjadi manusia-manusia yang tangguh. Bukankah seorang pelaut yang handal, tidak mungkin lahir dari lautan yang tenang. Dia akan lahir dari ganasnya deburan ombak di lautan.

Begitu pula sejatinya dengan kita. jika kita ingin menjadi seorang manusia yang tangguh, maka kita harus lahir dari berbagai macam cobaan berat yang berhasil kita taklukkan. Jatuh dan gagal itu biasa. Namun adanya niat dan semangat untuk bangkit, itu baru luar biasa. Tidak penting sudah berapa kali kita jatuh dan gagal. Namun yang paling penting adalah sudah berapa kali kita bangkit dari keterpurukan. Orang bijak mengatakan, Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kegagalan juga merupakan batu loncatan agar kita memiliki kekuatan yang lebih besar untuk mencapai tingkat kesuksesan yang lebih tinggi.

Memang, tak bisa dimungkiri, cobaan yang datang menerpa kadang kala membuat kita tersungkur, mengeluh, atau bahkan merasa frustasi. Ujian yang menghadang sering kali juga membuat kita harus menumpahkan air mata, atau bahkan mempersalahkan Tuhan dengan menghujatnya. Ini jelas sikap yang salah kaprah. Sesungguhnya sikap terbaik yang harus kita lakukan adalah berhentilah mengeluh, apalagi menghujat Tuhan. Semua tantangan harus kita hadapi dan taklukkan adalah cara alamiah untuk menempa kekuatan kita untuk menghadapi kehidupan yang semakin sulit dan penuh tantangan.

Adanya cobaan-cobaan berat sejatinya adalah menunjukkan kecintaan Allah yang luar biasa kepada hambaNya. Rasulullah SAW bersabda, "Apabila Allah menyenangi hamba maka dia di uji, agar Allah mendengar permohonannya (kerendahan dirinya)"(HR. Al-Baihaqi).

Karena itulah, jangan pernah lari dari masalah, sebab jika kita lari dari masalah maka itu berarti kita lari dan menghindar dari kasih sayang Allah. Adanya masalah dan kerumita dalam hidup ini justru harus membuat kita bertahan dan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan.

Jika nasib buruk terus mengikuti perjalanan hidup kita, maka jangan biarkan dia terus berkuasa dalam menentukan arah hidup kita selanjutnya. Teruslah berjuang hingga sang nasib buruk yang menyerah pada kita. Ini hanya akan terjadi apabila kita memiliki semangat dan keyakinan hidup yang luar biasa kuat.

Jangan pernah mengeluh, karena tiap kali kita mengeluh, rizki kita akan semakin di undur sehingga pertolongan yang akan Allah berikan menjadi semakin jauh dan terus menjauh. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa bersyukur agar rizki kita semakin didekatkan dan ditambah nikmatnya.

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmatKu), maka sesungguhnya azab Ku sangat pedih." demikian firman Allah dalam Q.S Ibrahim : 7.

Sesungguhnya, kita telah dijadikan sebagai pemenang dalam hidup ini. Karenanya, teruslah berjuang untuk lebih baik, dan setelah itu bersyukurlah kepada Allah SWT. Dengan syukur itu segala keburukan akan menjauh dari kehidupan kita.

Semoga tulisan singkat ini bermanfaat bagi mereka yang gemar membacanya. Amin ya rabbal alamin.

0 Komentar "Jangan Pernah Menyerah Pada Nasib", Baca atau Masukkan Komentar

Followers